Thursday, March 16, 2006

Andaikan Kau Datang
Koes Plus

terlalu indah di lupakan
terlalu sedih di kenangkan
setelah aku jauh berjalan
dan kau ku tinggalkan

*
betapa hatiku bersedih
mengenang kasih dan sayangmu
setulus pesanmu
kepadaku
engkau kan menunggu

andaikan kau datang kembali...
jawaban apa yang kan kuberi...
adakah jalan yang kau temui
untuk kita kembali lagi

**
bersinarlah bulan purnama
seindah serta tulus cintanya
bersinarlah terus sampai nanti
lagu ini ku akhiri

- kadang kenangan membuat kita lupa, dan melupakan.-



Wednesday, March 15, 2006


Registrasi Kartu Prabayar

Kemarin saya terusik setelah membaca tulisan teman saya di blog nya (antik's blog). Lagi lagi tentang Registrasi Kartu Prabayar. Dibahas lucu dan unik lengkap dengan masalah2 yang bisa dihadapi pemilik kartu prabayar ini. Sepertinya semua orang punya masalah dengan Pe-Registrasian ini. Tak luput, saya juga punya masalah dengan sistem ini. Bukan masalah besar memang, tapi membuat tanda tanya besar sampai sekarang.

Pertama, saya susah sekali menerima reply setelah saya mengetik DAFTAR ke 4444.
sampai entah brapa lama, saya iseng mencoba lagi, kali ini saya sedikit beruntung.. begitu saya ketik DAFTAR ke 4444, tidak berapa lama, langsung ada balasan dari 4444. Langsung saya disuruh mengetik nomor KTP, ato tanda pengenal. saya ketik sesuai perintah dan aturannya. Gak berapa lama lagi, ada balesan dari 4444 (wah... rupanya hari ini saya beruntung... pikir saya..) saya diminta mengisi tanggal lahir. Dan setelah itu... ada balasan lagi.. " Terima Kasih anda telah mendaftarkan Kartu Prabayar anda.. bla bla... (saya gak inget persis nya)" Lho?? kok udah dikasih selamat?? Saya jadi inget beberapa bulan lalu.. ning nang ning gong... selamat ya... eh... hush.. salah! bukan selamat yang itu!

Kembali ke masalah registrasi, saya jadi bingung, 1 jam kemudian, saya dikirimi nomor registrasi saya. Kok aneh ya?? perasaan KTP Indonesia belum bersistem online, belum tersentralisasi, tapi kok dengan hanya mengirim nomor KTP saya, dan tanggal lahir, saya sudah resmi teregistrasi?? dari mana mereka bisa tau nama saya? alamat saya??

Wah, ini aneh! pasti dan sangat dapat dipastikan, sistem 4444 ini masi ngaco. Besok nya, temen kantor ngasih tau, kalo di Website Te**om*el (saya gak mau promosi) ada Form untuk registrasi kartu prabayar ini, iseng saya isi lengkap! Saya klik Submit.. hasil nya??

"...Bla bla bla.. error function...."

hahaha! ini untuk kesekian kalinya saya dikerjain ama 4444 ,

Entah Brapa lama, saya coba lagi nih... langkah nya sama , mengisi form registrasi on line . hasilnya.. "Nomor Kartu Prabayar anda sudah terdaftar..."

Kalo 4444 ini bentuk nya orang, pasti udah saya marah2in, gimana gak marah?? emang mas 4444 ini tau nama saya? lalu kalau saya memang sudah punya nomor registrasi, kalo besok tanggal 29 April (deadline nya sampe 28 april ya??) saya bangun tidur layar hp saya blank, lalu saya gak bisa tilpun2an ama temen2 saya, setiap mau mencoba nilpun, mbak operator ngomong " mbak x registrasi anda belum lengkap, mohon kirim kan nomor registrasi Akta Lahir anda ke 4444, dan kirim kan dokumennya ke PO BOX 4444 dengan cap basah legalisir dari kelurahan setempat" Nah lo?? , lalu nomor saya hangus, temen2 saya gak bisa menghubungi saya.. lalu apa jadi nya dunia??

Satu lagi, pengalaman saya tentang masalah registrasi ini, mama saya gak ngerti sama sekali tentang aturan registrasi ini. Katanya , " Siapa yg nyuruh ndaftar??,kalo nggak ndaftar kenapa chi?" - " ah mama gak tau, tus nomer registrasi ini diapain??"

Satu bukti diatas bahwa gak semua orang ngerti apa itu registrasi kartu prabayar, mungkin kalo mama saya emang pengecualian ya, dia emang sedikit gaptek, dan cenderung gak mau ribet, alhasil saya juga yang ndaftarin nomernya. Tapi Apakah di Indonesia ini tidak ada mama mama yang lain??

Pe registrasian ini memang positip tujuannya, tapi kalo sistemnya belum mendukung, bagaimana? Sosialisasinya gak bagus, gimana??

Mungkin, (menurut saya) ada baiknya penjual nomor2 perdana ada andil didalamnya, setiap orang yang beli kartu perdana, langsung di daftarkan, jadi kita para pengguna kartu prabayar sudah merasa aman, sebelum memakai dan menyebarkan nomor nya ke temen2 nya.

Mungkin (menurut saya) Operator2, menggelar outlet2 di Mall, kampus, sekolah, kantor dll untuk menarik Para pengguna kartu prabayar ini mendaftarkan nomor dan identitas mereka.

Karena Saya kira, operator tidak luput dirugikan kalau memang banyak kartu prabayar mereka tidak terdaftar dengan rapi. Saya yakin tanggal 29 april besok, banyak sekali orang yang akan telpun ke Operator dan protes, "kenapa nomer saya gak bisa dipake??"

- Tekhnologi bukan buat sendiri -
















Monday, March 13, 2006

RICE COOKer VS DanDang !!


Rice cooker, adalah barang electoric ke 3 yang akan kita beli. Dandang sebagai altenatif lain sepertinya masih susah diterima oleh suami saya.
Padahal, justru saya lebih memilih Dandang dibanding rice cooker.
Alasannya? sederhana saja, saya tidak begitu suka dengan nasi yang tidak fresh. Kecenderungan menyimpan nasi didalam rice cooker (juga magic jar) adalah menumpuk nasi hingga 1-2 hari (ini juga kalo gak lupa) sampai berwarna kuning, dan sedikit bau apek, bahkan bisa sampe kering. Kalo pake Dandang, kebalikannya, kita harus memperbaharui nasi setiap hari. Kalo gak habis nasi nya mau diapakan?? ya ditaro' diatas nasi yang baru. Dijamin, nasi tidak akan berwarna kuning, dan bau apek. Kalo sedikit kering wajar lah. Dandang juga fleksibel untuk mengkukus dan memanaskan makanan. Memang nya rice cooker gak bisa?? Bisa! tapi tetep enakan pake dandang! Eh tapi sampai saat ini sudah banyak lho model rice cooker yang ditawarkan ke konsumen. Gambar diatas menawarkan 6 fungsi yang bisa kita manfaat kan hanya dengan membeli 1 buah mesin pembuat nasi ini. Bisa buat masak nasi, bubur, kue, pemanas, bubur slow cook (bubur macem apa ini ya??) , dll. Intinya Pranktis dan HANGAT!!

Jadi , beli Rice Cooker atau Dandang??

Ideal nya menurut saya, Selain beli Rice Cooker, kita harus beli dandang juga!!

biar saja dikatai sedikit konservatif, yang penting nasi ku tetep Fresh!!


Jakarta, 13 Maret 2006

Disaat pilihan selalu membuat kita bingung...