Saturday, May 31, 2008

Termehek-mehek

sebuah reality show yang bisa menggugah sisi kewanitaan saya

Apa yang pertama kali tersirat di pikiran, kalo kita liat iklan acara dengan judul termehek-mehek? di embel2i dengan konsep sebuah reliti sow *agaaiin??*. . ??

awal nya saya meng under estimate acara reality show yang satu ini, mungkin kalo enggak sekitar2 abg, percintaan yang di script, dramatisasi abis abisan, apa lagi yang bisa di jual reality show pertelevisian indonesia?

tapi reality show yg ini berbeda dengan reality show yang ada di chanel2 tivi yg laen. konsep nya adalah mempertemukan seseorang dengan teman/sahabat/pujaan hati dll. yang terpisahkan waktu, tempat, ato malah nggak saling kenal sama sekali.

begini cerita nya, kenapa akhirnya saya jadi bisa nonton drama reality show.

setelah sore itu, saya bangun dari tidur siang-sore saya. saya sedikit bermalas malasan melihat acara ini. karena tidak ada pilihan lain. *acara film sudah lewat 1 jam*.
Dengan host mbak panda yang chubby *icon katakan cinta*dan mas manggala *?? lupa nama nya*, mereka berangkat membantu mas mas kuliahan *cuttee!* yang lagi penasaran ama perempuan yang dia liat di ice sketing, bahkan mas kuliahan ini, tau dan hafal jadwal perempuan ini maen ice sketing *betapa saiko mas2 ini*.

team termehek2 membantu mas cute yang kaya' orang kuliahan, mencari tau alamat sang perempuan yg jago ice sketing. dengan bumbu2 script dan dramatisasi akhirnya ketemu juga alamat nya. tapi ada sesuatu diluar script yang nggak bisa mereka hindari. ternyata perempuan manis yg jago ice sketing, punya sebuah kelebihan. Tuhan menganugerahi dia sebagai perempuan yang tuna rungu. *dih, kok saya jadi sok dramatis begini??*. petualangan mas kuliahan, *ceritanya* mentok disini. dia ragu, apakah dia bisa dan mau meneruskan hingga tahap pertemuan dia dengan mbak yang jago ice sketing, ato dia mundur teratur, tanpa harus bertemu mbak manis ini?? disini lah dramatisasi acara ini memuncak.
setelah 'script2 drama2' mereka berakhir, mas cakep ini mau menemui mbak manis yang tuna rungu untuk akhirnya bertemu muka, untuk saling mengenal. dan surprise nya, mas kuliahan yang cakep ini, mau belajar bahasa isyarat untuk memudahkan komunikasi mereka. ssooo sweeett...
dengan gaya2 slow motion dan backsound lagu romantis, saya menangis di buat nya... sedih .. terharus, senang, dan salut. akhirnya mas2 itu bisa menerima dia apa adanya. entah hubungan seperti apa yang akan mendasari hubungan mereka kelak, tapi saya bener2 jatuh cinta dengan acara ini!


*sisi kewanitan saya mulai bangkit.. uh so sweett...soo romaantiicc..*

Friday, May 30, 2008

no entertainment

hari ini, di nobatkan sebagai hari tanpa hiburan.
ternyata, nggak bawa hp , membuat ku sedikit kering dalam hiburan.
biasanya, setelah duduk manis di angkot KC A, 101.00 Jakfm, udah pasti absen no. 1 di telinga.
tapi hari ini, karena nggak bawa hp tercinta, aku baru ngerasa ada yang kurang, nggak denger siaran nya rowan bakwan, (bukan rawon) rasa nya kaya nggak ada embun dipagi hari. *lebaaaayyy*

eniwe, sepertinya hari ini aku butuh sebuah hiburan.. hmm pengen nonton.
ada yang mau nemenin?


*hiburan menyenangkan*

Wednesday, May 28, 2008


Artikel yang cukup bagus..buat introspeksi kita semua...


WHY TO MOVE


Mengapa karyawan meningggalkan perusahaan (atau paling tidak sering ngedumel)?


Berikut ini petikan dari bukunya Haris Priyatna yang berjudul Azim Premji, "Bill Gates" dari India (terbitan Mizania 2007).

Azim Premji adalah milyuner muslim dari India yang telah menyulap Wipro, dari sebuah perusahaan minyak goreng menjadi konglomerasi perusahaan dengan salah satunya adalah Wipro Technologies yang merupakan ikon kebangkitan industri teknologi informasi di India .

Dia urutan ke-21 orang terkaya di dunia versi Forbes 2007. Azim dikenal sebagai milyuner yang bergaya hidup sederhana.

Berikut ini pandangan Premji tentang mengapa karyawan betah dan tidak betah dengan perusahaan. Wipro sendiri memiliki tinkat turn-over (kepindahan) karyawan yang sangat rendah, padahal gajinya tidak lebih tinggi dibandingkan perusahaan sejenis seperti Infosys dan TCS.


Mengapa KARYAWAN meninggalkan perusahaan?

Banyak perusahaan yang mengalami persoalan tingginya tingkat pergantian karyawan. Betapa orang mudah keluar-masuk perusahaan itu. Orang meninggalkan perusahaan untuk gaji yang lebih besar, karier yang lebih menjanjikan, lingkungan kerja yang lebih nyaman, atau sekedar alasan pribadi. Tulisan ini mencoba menjelaskan persoalan ini.


Belum lama ini, Sanjay, seorang teman lama yang merupakan desainer software senior, mendapatkan tawaran dari sebuah perusahaan internasional prestisius untuk bekerja di cabang operasinya di India sebagai pengembang software. Dia tergetar oleh tawaran itu. Sanjay telah mendengar banyak tentang CEO perusahaan ini, pria karismatik yang sering dikutip di berita-berita bisnis karena sikap visionernya. Gajinya hebat. Perusahaan itu memiliki kebijakan SDM ramah karyawan yang bagus, kantor yang masih baru, dan teknologi mutakhir, bahkan sebuah kantin yang menyediakan makanan lezat.


Sanjay segera menerima tawaran itu. Dua kali dia dikirim ke luar negeri untuk pelatihan. "Saya sekarang menguasai pengetahuan yang paling baru", katanya tak lama setelah bergabung. Ini betul-betul pekerjaan yang hebat dengan teknologi mutakhir. Ternyata, kurang dari delapan bulan setelah dia bergabung, Sanjay keluar dari pekerjaan itu. Dia tidak punya tawaran lain di tangannya, tetapi dia mengatakan tidak bisa bekerja di sana lagi. Beberapa orang lain di departemennya pun berhenti baru-baru ini.


Sang CEO pusing terhadap tingginya tingkat pergantian karyawan. Dia pusing akan uang yang dia habiskan dalam melatih mereka. Dia bingung karena tidak tahu apa yang terjadi. Mengapa karyawan berbakat ini pergi walaupun gajinya besar ? Sanjay berhenti untuk satu alasan yang sama yang mendorong banyak orang berbakat pergi.

Jawabannya terletak pada salah satu penelitian terbesar yang dilakukan oleh Gallup Organization. Penelitian ini menyurvei lebih dari satu juta karyawan dan delapan puluh ribu manajer, lalu dipublikasikan dalam sebuah buku berjudul First Break All the Rules.


Penemuannya adalah sebagai berikut:

Jika orang-orang yang bagus meninggalkan perusahaan, lihatlah atasan langsung/tertinggi di departemen mereka. Lebih dari alasan apapun, dia adalah alasan orang bertahan dan berkembang dalam organisasi. Dan dia adalah alasan mengapa mereka berhenti, membawa pengetahuan, pengalaman, dan relasi bersama mereka. Biasanya langsung ke pesaing.


Orang meninggalkan manajer/direktur anda, bukan perusahaan, tulis Marcus Buckingham dan Curt Hoffman penulis buku First Break All the Rules.


Begitu banyak uang yang telah dibuang untuk menjawab tantangan mempertahankan orang yang bagus - dalam bentuk gaji yang lebih besar, fasilitas dan pelatihan yang lebih baik. Namun, pada akhirnya, penyebab kebanyakan orang keluar adalah manajer. Kalau Anda punya masalah pergantian karyawan yang tinggi, lihatlah para manajer/direktur Anda terlebih dahulu. Apakah mereka membuat orang-orang pergi?

Dari satu sisi, kebutuhan utama seorang karyawan tidak terlalu terkait dengan uang, dan lebih terkait dengan bagaimana dia diperlakukan dan dihargai. Kebanyakan hal ini bergantung langsung dengan manajer di atasnya.


Uniknya, bos yang buruk tampaknya selalu dialami oleh orang-orang yang bagus.

Sebuah survei majalah Fortune beberapa tahun lalu menemukan bahwa hampir 75 persen karyawan telah menderita di tangan para atasan yang sulit.


Dari semua penyebab stres di tempat kerja, bos yang buruk kemungkinan yang paling parah. Hal ini langsung berdampak pada kesehatan emosional dan produktivitas karyawan.


Pakar SDM menyatakan bahwa dari semua bentuk tekanan, karyawan menganggap penghinaan di depan umum adalah hal yang paling tidak bisa diterima. Pada kesempatan pertama, seorang karyawan mungkin tidak pergi, tetapi pikiran untuk melakukannya telah tertanam. Pada saat yang kedua, pikiran itu diperkuat. Saat yang ketiga kalinya, dia mulai mencari pekerjaan yang lain. Ketika orang tidak bisa membalas kemarahan secara terbuka, mereka melakukannya dengan serangan pasif, seperti: dengan membandel dan memperlambat kerja, dengan melakukan apa yang diperintahkan saja dan tidak memberi lebih, juga dengan tidak menyampaikan informasi yang krusial kepada sang bos.


Seorang pakar manajemen mengatakan, jika Anda bekerja untuk atasan yang tidak menyenangkan, Anda biasanya ingin membuat dia mendapat masalah. Anda tidak mencurahkan hati dan jiwa di pekerjaan itu. Para manajer bisa membuat karyawan stres dengan cara yang berbeda-beda: dengan terlalu mengontrol, terlalu curiga, terlalu mencampuri, sok tahu, juga terlalu mengecam. Mereka lupa bahwa para pekerja bukanlah aset tetap, mereka adalah agen bebas.

Jika hal ini berlangsung terlalu lama, seorang karyawan akan berhenti - biasanya karena masalah yang tampak remeh. Bukan pukulan ke-100 yang merobohkan seorang yang baik, melainkan 99 pukulan sebelumnya. Dan meskipun benar bahwa orang meninggalkan pekerjaan karena berbagai alasan, untuk kesempatan yang lebih baik atau alasan khusus, mereka yang keluar itu sebetulnya bisa saja bertahan, kalau bukan karena satu orang yang mengatakan kepada mereka, seperti yang dilakukan bos Sanjay: Kamu tidak penting. Saya bisa mencari puluhan orang seperti kamu.


Meskipun tampaknya mudah mencari karyawan, pertimbangkanlah untuk sesaat biaya kehilangan seorang karyawan yang berbakat. Ada biaya untuk mencari penggantinya. Biaya melatih penggantinya. Biaya karena tidak memiliki seseorang untuk melakukan pekerjaan itu sementara waktu. Kehilangan klien dan relasi yang telah dibina oleh orang tersebut. Kehilangan moril sejawat kerjanya. Kehilangan rahasia perusahaan yang mungkin sekarang dibocorkan oleh orang tersebut kepada perusahaan lain. Plus, tentu saja, kehilangan reputasi perusahaan. Setiap orang yang meninggalkan sebuah korporasi akan menjadi dutanya, entah tentang kebaikan atau keburukan. Demikian pesan Azim Premji.


Bagaimana pendapat Anda (sebagai bawahan maupun atasan) ?



*source : sebuah email dari atasan saya*

Tuesday, May 27, 2008


ALICIA KEYS LYRICS"Like You'll Never See Me Again"If I had no more timeNo more time left to be hereWould you cherish what we had?Was it everything that you were looking for?If I couldn't feel your touchAnd no longer were you with meI'd be wishing you were hereTo be everything that I'd be looking forI don't wanna forget the present is a giftAnd I don't wanna take for granted the time you may have here with me'Cause Lord only knows another day is not really guaranteedSo every time you hold meHold me like this is the last timeEvery time you kiss meKiss me like you'll never see me againEvery time you touch meTouch me like this is the last timePromise that you'll love meLove me like you'll never see me againOh Oh OhHow many really know what love is?Millions never willDo you know until you lose itThat it's everything that we are looking forWhen I wake up in the morningYou're beside meI'm so thankful that I foundEverything that I been looking forI don't wanna forget the present is a giftAnd I don't wanna take for granted the time you may have here with me'Cause Lord only knows another day is not really guaranteedSo everytime you hold meHold me like this is the last timeEvery time you kiss meKiss me like you'll never see me again(can you do that for me baby)Every time you touch me(see we don't really know)Touch me like this is the last time(see everyday we never know)Promise that you'll love me(I want you to promise me)Love me like you'll never see me again(like you'll never see me again)