Friday, January 26, 2007


Jakarta

Aku lahir di sini, tapi mungkin Kira-kira baru 7 tahun belakangan ini, aku efektif tinggal dikota yang "SUPER" ini. Jakarta. Super Macet, Super Stress,Super Rame, Super Seru. Super Jorok.. iuuhh...

Jorok Jorok Jorok.

Sebelum aku menemukan kegiatan yang tetap di Jakarta. Iseng aku puter2in kota yang katanya cukup seru ini.
Dari terminal ke terminal, aku coba menghafal, jalur-jalur bis jakarta. sambil mengukur, besarnya jakarta.
aku akui, jakarta memang kota besaaarr.. jarak tempuh dan jaarak waktu yang kita hadapi setiap hari sangatlah panjang. bener kata orang, tinggal dijakarta selain stress, kita bisa tua dijalan.

dengan waktu tempuh normal 30 menit, bisa ditempuh lebih lama dihari2 kerja : 2-2 1/2 jam. bisa dibayangkan, pagi dan sore, kita berkutat dengan macet, belum lagi kalo ada yang kecelakaan, mogok, kebakaran, demo, dan banyak lagi penyebab kemacetan dijakarta.

Kembali lagi pada cerita awal. diawal2 hari, bulan juga tahun, aku terus menerus hinggap dari satu terminal ke terminal lain untuk mengubek ubek kota Jakarta ini.karena memang bis dan angkutan kota saja alat transportasiku. ada 1 terminal yang sampai detik ini, belum pernah kujejakkan kakiku disana. Gak lain gak bukan, Terminal Pulo gadung, dari cerita di sana sini, pulo gadung terkenal 'kejam' untuk ukuran terminal di jakarta. Karena udah denger hal hal yg gak enak di denger, aku memilih untuk tidak mengambil jalur bis yang 'singgah' disana.

jakarta mempunyai berbagai bentuk gedung bertingkat dengan model2 yang lucu, aneh, juga menarik. Seperti layak nya orang desa yang baru pertama kali ke kota besar, aku sangat mengagumi bentuk Jakarta dengan hiasan gedung2 nya.

hal yang menarik dari gedung2 bertingkat pada waktu itu adalah pusat perkantoran. Segitiga Emas, kata mereka. Awal nya aku gak tau , apa itu segitiga emas. yang aku tau, setiap orang yang aku lihat keluar masuk gedung perkantoran bertingkat, terlihat keren dan gaya.

terutama perempuan2 pekerja karier. setiap sore pulang kerja terlihat keren.. ugh.. ingin benar aku bekerja dengan pakaian necis seperti mereka.

Sampailah pada angan2 dan mimpi juga tujuan ku kelak.. Aku pengen kerja keren di gedung2 bertingkat, Gaji gede, pergaulan luas, and Fun with myself... huh.. What a dream... :)

setelah beberapa tahun mengalami pasang surut seiring dengan pasang surut nya kehidupan Jakarta (halahh..), gak tau kenapa, angan2 itu gak juga mau beranjak dari pikiran ku. walaupun gak sampe terobsesi ..

setelah lulus, aku bekerja disebuah perusahaan yang gak begitu besar, pupus sudah rasanya menggapai impian bekerja di gedung2 bertingkat. Lambat laun aku bahkan ga peduli lagi dengan angan2 itu, yang penting konsentrasi kerja.

Entah apa memang ini jalan Tuhan, begitu aku melihat kondisi perusahaan itu sedikit goyang, aku iseng melamar pekerjaan di berbagai tempat. Atau mungkin ini jalan Tuhan, aku dipanggil untuk test dan interview langsung dengan seorang manager di perusahaan lumayan besar dan yang pasti lokasi nya persis seperti angan2 ku dulu. Setelah nego gaji, rupanya gaji nya gak begitu jauh berbeda dengan sebelumnya, miris rasanya saat mengiyakan gaji pertama ku.

Tapi rasanya bukan gaji yang aku cari, akhirnya aku teringat angan2 ku dulu, beberapa tahun yang lalu. Pengen kerja di gedung bertingkat. kucari dan terus kucari, alasan2 yang bisa membuatku merasa semangat dan tak memikirkan gaji yang belum berkembang dari sebelumnya. Teman, pergaulan, pengalaman, suasana, dan masih banyak lagi.

Banyak juga sih yang bilang, buat apa pindah kalau gaji nya gak jauh beda, tapi kerja kan gak melulu gaji?
aku masih fresh graduate waktu itu,apa sih yang bisa aku 'jual' selain pengalaman yang minim?

Aku melangkah mantap dengan pilihanku.
Aku tersenyum mantap mengingat impian ku.

Akhirnya, kuterima pekerjaan itu.

Tuhan terima kasih, Engkau memang Maha Super Pengabul Impian.

Kutemukan satu tambahan SUPER untuk JAKARTA..

KOTA SUPER IMPIAN..


- Taruh Impian mu 5 cm di depan keningmu, supaya kamu bisa melihat terus impianmu. Jangan kau tempelkan Impianmu dikening juga pikiranmu, karena kamu tidak bisa melihatnya selalu. -
(diambil dari buku 5 cm , karya Dhonny Dhirgantoro. bukan kalimat yang tepat, tapi hanya aku ambil isinya. begitulah kira-kira)


1 comment:

Anonymous said...

setuju dgn pimikiranmu..!!!!
tapi kok cuman 5 cm di atas kening..??
apa tdk lebih jauh lbh baik..!!!
paradikma yg kamu puter,seuper hebat.....Jempol buat anak jogja yg laer di jkt,..!!!!
suamimu msh suka guling ga?